Ada Apa Dengan Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus "OMEK"

Image
Ada apa dengan Organisasi Ekstra Kampus...??? Sebuah tulisan ringan yang menurut penulis menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul seketika di benak. Menjadi jawaban atas pikiran sesat yang membuat penulis yang juga  bergelut di "OMEK" merasa sedikit risih. Ada apa dengan organisasi ekstra kampus atau kerap di sebut dengan " OMEK " bukankah tumbangnya rezim otoritarian, totaliter dan tirani juga kontribusi besar dari Organisasi ekstra  kampus? Sebagai mahasiswa tidak boleh melupakan sejarah pergerakan perjuangan itu. Akhir akhir ini banyak stigma negatif menyoroti eksistensi organisasi mahasiswa ekstra kampus bahkan itu datang dari dalam kampus. Padahal organisasi ekstra kampus sama sekali tidak punya pengaruh untuk menghambat pemahaman akademik, sama sekali tidak membuat onar, rusuh dan ricuh dalam kampus, sama sekali tidak membangun gerakan  gerakan politik yang merugikan kampus,  malahan organisasi ekstra kampus menjadi organisasi yang peka...

Pekat Rindu di tengah Pandemi


Aku mendengar bisikMu
Merajuk hati pulang kembali
Melepas rindu, diantara tanahMu
Yang kucumbui

Rinduku semakin memuncak seakan tak terbendung lagi. Hasrat untuk memulai hari di akhir bulan ini, di tempat ini  aku menikmati sunyi, menemami sepih tak berkesudahan. Rindu ini  tak dapat kutahankan lagi. 
Padahal angka-angka dikalender kamarku sudah penuh dengan label-label deadline.  Tapi aku ingin pulang. 
Aku harus pulang. Ingin rasanya kembali bermanja-manja, bermesraan, dan menumpahkan air mata dan do’a paling istimewa di hadapanNya. 
Rindu semakin pekan, ketika hembusan anggin mulai ku rasa, frasa kehidupan seakan tak adil bagi diri yang hampa ini.

Rindu kepada dia, rindu kepada semua orang. Wabah ini membawa luka mengakibatkan rindu. Sepi dan hampa seoalah telah menjadi teman selama ini, menggantikan dia dan mereka.

Tapi keyakinanku berkata lain, posisi dan dan mereka tak akan tergantikan oleh rindu ini. Diriku hanya merindu, bukan merintih.
Dengan penuh rindu ku ceritakan sedikit tentang NegeriKu. Negeri yang aku cintai.
Awal mulanya negriKu tidak sesepih ini, NegeriKu tidak sepucat ini.

NegeriKu selalu tersenyum tanpa rasa sakit  di setiap jalannya waktu, namun wabah ini merenggut kebahagiaan negeriKu ini.
Nalarku kembali berkata,  air mata negeriKu ini sudah berakhir di masa penjajahan.....
Namun Kali ini negeriKu telah kembali meratao tangisan karena hebatnya pandemi ini.

NegeriKu kembali pucat dan berdarah seperti dulu kala, apakah ini kutukan ataukah teguran dari Sang Khalik Agung? Tanyaku pada diri yang sepih. 
Aku minta dengan segala harapan
Cepatlah berlalu Corona, 
karena rasa rindu ini semakin pekat, selalu ku lalui seorang diri tanpa seorang teman. 


Rindu ini, membuat Kini diriKu yang sepih kembali merenungkan  semua  kisah dan kasih, semua ceritea tentang perjuangan perjuangan yang pernah Ku lalui sebelum negeriku  ini sakit,  kadang kuteteskan air mata  di tanah yang gersang ini karna rindu ini semakin besar.

Akhirnya kembali nalarku berkata bahwa hidup Tanpa perjuangan sungguh pahit rasanya seakan hidupKu ini tak berdaya dan kompas kehidupan ini seakan tidak menunjukkan arah hidup yang jelas bagiku.
Rindu pergilah dari sisiKu
Biarkan ku lalui hari-hariKu tersenyum ria
Tanpa rasa sakit sekalipun bumiku sakit.

Rindu,,pergilah
Corona berlalulah...

Asotan 31 mei 2020.....
Bung Sendri

Comments

  1. Kita Sma2 berdoa agar Wabah ini cepat berlalu๐Ÿ™

    Smngat๐Ÿ’ช

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

MARHAENISME BUNG KARNO

Puisi Rindu Dalam Diam

Eksistensi dan Peran Mahasiswa