Aku mendengar bisikMu
Merajuk hati pulang kembali
Melepas rindu, diantara tanahMu
Yang kucumbui
Rinduku semakin memuncak seakan tak terbendung lagi. Hasrat untuk memulai hari di akhir bulan ini, di tempat ini aku menikmati sunyi, menemami sepih tak berkesudahan. Rindu ini tak dapat kutahankan lagi.
Padahal angka-angka dikalender kamarku sudah penuh dengan label-label deadline. Tapi aku ingin pulang.
Aku harus pulang. Ingin rasanya kembali bermanja-manja, bermesraan, dan menumpahkan air mata dan do’a paling istimewa di hadapanNya.
Rindu semakin pekan, ketika hembusan anggin mulai ku rasa, frasa kehidupan seakan tak adil bagi diri yang hampa ini.
Rindu kepada dia, rindu kepada semua orang. Wabah ini membawa luka mengakibatkan rindu. Sepi dan hampa seoalah telah menjadi teman selama ini, menggantikan dia dan mereka.
Tapi keyakinanku berkata lain, posisi dan dan mereka tak akan tergantikan oleh rindu ini. Diriku hanya merindu, bukan merintih.
Dengan penuh rindu ku ceritakan sedikit tentang NegeriKu. Negeri yang aku cintai.
Awal mulanya negriKu tidak sesepih ini, NegeriKu tidak sepucat ini.
NegeriKu selalu tersenyum tanpa rasa sakit di setiap jalannya waktu, namun wabah ini merenggut kebahagiaan negeriKu ini.
Nalarku kembali berkata, air mata negeriKu ini sudah berakhir di masa penjajahan.....
Namun Kali ini negeriKu telah kembali meratao tangisan karena hebatnya pandemi ini.
NegeriKu kembali pucat dan berdarah seperti dulu kala, apakah ini kutukan ataukah teguran dari Sang Khalik Agung? Tanyaku pada diri yang sepih.
Aku minta dengan segala harapan
Cepatlah berlalu Corona,
karena rasa rindu ini semakin pekat, selalu ku lalui seorang diri tanpa seorang teman.
Rindu ini, membuat Kini diriKu yang sepih kembali merenungkan semua kisah dan kasih, semua ceritea tentang perjuangan perjuangan yang pernah Ku lalui sebelum negeriku ini sakit, kadang kuteteskan air mata di tanah yang gersang ini karna rindu ini semakin besar.
Akhirnya kembali nalarku berkata bahwa hidup Tanpa perjuangan sungguh pahit rasanya seakan hidupKu ini tak berdaya dan kompas kehidupan ini seakan tidak menunjukkan arah hidup yang jelas bagiku.
Rindu pergilah dari sisiKu
Biarkan ku lalui hari-hariKu tersenyum ria
Tanpa rasa sakit sekalipun bumiku sakit.
Rindu,,pergilah
Corona berlalulah...
Asotan 31 mei 2020.....
Bung Sendri
Kita Sma2 berdoa agar Wabah ini cepat berlalu๐
ReplyDeleteSmngat๐ช