Ada Apa Dengan Organisasi Mahasiswa Ekstra Kampus "OMEK"

Image
Ada apa dengan Organisasi Ekstra Kampus...??? Sebuah tulisan ringan yang menurut penulis menjadi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul seketika di benak. Menjadi jawaban atas pikiran sesat yang membuat penulis yang juga  bergelut di "OMEK" merasa sedikit risih. Ada apa dengan organisasi ekstra kampus atau kerap di sebut dengan " OMEK " bukankah tumbangnya rezim otoritarian, totaliter dan tirani juga kontribusi besar dari Organisasi ekstra  kampus? Sebagai mahasiswa tidak boleh melupakan sejarah pergerakan perjuangan itu. Akhir akhir ini banyak stigma negatif menyoroti eksistensi organisasi mahasiswa ekstra kampus bahkan itu datang dari dalam kampus. Padahal organisasi ekstra kampus sama sekali tidak punya pengaruh untuk menghambat pemahaman akademik, sama sekali tidak membuat onar, rusuh dan ricuh dalam kampus, sama sekali tidak membangun gerakan  gerakan politik yang merugikan kampus,  malahan organisasi ekstra kampus menjadi organisasi yang peka...

Puisi : Suara Yang di Bungkam

Puisi  : Suara  yang di bungkam



Suara anak muda seakan sangat mengganggu Kenyamanan penguasa.
Ia terus bersuara meski ia tahu kekejaman duniawi. Terdengar keras nyanyiannya,
Penguasa seakan merasa terhina, hingga selalu ia bungkam suara anak muda itu

Karna karakter itulah,,
Anak negeri tak mampu berbicara
Memilih diam  dan membisu
Seakan tuli dan buta melihat fakta dan realita

Namun kau harus ingat kata kata ini
Diam bukan berarti  takut dan  lari
Diam bukan berarti  sengaja
Namun diam untuk memikirkan senjata yang lebih ampuh untuk menumbangkanMu

Penguasa, camkan ini!!!
Anak muda tak pernah takut
Apalagi melarikan diri.

Baginya diam adalah sebuah pengkhianatan terbesar. Diam adalah kesalahan dalam hidupnya.

Satu kesalahan yang sering kau jadikan karakterMu.

Anak petani kau geserkan jika ia kritik
Anak petani kau jadikan sebagai tameng kepentinganMu.

Kau seakan senang dan gembira ria
karna selalu membungkam suara anak muda

Hei... Camkan ini
Aku sangat malu jika aku lari
Aku akan sangat merasa malu jika diam tak berbuat apa apa.

Hei penguasa jangan paksa diamKu
Kenapa engkau suka mengelak
Engkau seakan gemetar mendengar suara suara yang menuntut keadilan.

Aku  masih sangat kata kata dalam bait puisi aktivis HAM, Guru Wiji Tukul.
"Hanya ada satu kata: Lawan!"

 menjadi peluru perlawanan yang sering disuarakan.
Kata-kata ini akan terus bergerak menembus zaman. untuk menentang ketidakadilan.

Kalimat sakti yang mampu membuat jiwa bergelora itu  akan terus menghantuiMu

Ingat dan camkan itu kau penguasa tirani.

Karya : Bruno Fransiskus Seran
Aktivis GEMMA Kefamenanu dan PMKRI Cab Kefamenanu

Comments

Popular posts from this blog

MARHAENISME BUNG KARNO

Puisi Rindu Dalam Diam

Eksistensi dan Peran Mahasiswa